Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fitri Tropica Sempat Sulit Hamil Karena PCOS, Intip Mencegahnya

image-gnews
Presenter Fitri Tropica dalam acara Dove Bantu Wanita Indonesia Temukan Kekuatan dari Dalam Diri Melalui Dove Zona Kuat di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa 5 Maret 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri
Presenter Fitri Tropica dalam acara Dove Bantu Wanita Indonesia Temukan Kekuatan dari Dalam Diri Melalui Dove Zona Kuat di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa 5 Maret 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar bahagia datang dari pasangan Fitri Tropica dan Irvan Hanafi. Setelah resmi menikah lima tahun yang lalu, Fitri pun akhirnya dinyatakan hamil. Rupanya, alasan terbesar mengapa dirinya baru dinyatakan hamil ialah karena PCOS atau polycystic ovarian syndrome yang dideritanya.

Baca : Fitri Tropica Positif Hamil, Chacha Frederica Menangis Kegirangan

Melansir dari Medical New Today, wanita yang memiliki PCOS memang umumnya tidak mengalami menstruasi secara teratur. Alhasil, mereka pun kesulitan untuk hamil karena terganggunya pertumbuhan dan pelepasan telur dari ovarium selama ovulasi. Walau belum ada penjelasan pasti mengenai penyebabnya, namun para ahli sering mengaitkan kondisi tersebut dengan kelebihan insulin, peradangan tingkat rendah dan genetika.

Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, situs One Medical mengatakan bahwa terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko PCOS ini. Berikut adalah empat diantaranya.

1. Memperhatikan asupan kalori
Suatu studi menunjukkan bahwa asupan kalori dapat memiliki dampak yang besar pada kadar glukosa, insulin dan testosteron. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, insulin yang berlebih dapat menjadi faktor risiko PCOS. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan diet kalori dimana disarankan sarapan dengan 980 kalori, makan siang 640 kalori dan makan malam 190 kalori saja.

2. Mengurangi AGEs
Advanced glycation end products atau AGEs adalah senyawa yang terbentuk ketika glukosa berikatan dengan protein. Ia diyakini berkontribusi terhadap beberapa penyakit degeneratif dan PCOS. Oleh karena itu, mengurangi AGEs sangat dibutuhkan. Ini dapat dilakukan dengan menghindari makanan olahan dan hewani. Selain itu, jangan lagi mengolah makanan dengan cara menggoreng, membakar dan memanggang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Mengkonsumsi vitamin D dan kalsium
Sebuah studi menemukan bahwa mengkonsumsi vitamin D dan kalsium terbukti ampuh menurunkan resiko PCOS. Dalam penelitian yang dilakukan kepada 100 wanita infertil dan merupakan pasien PCOS, mengkonsumsi 1.000 mg kalsium dan 100.000 IU vitamin D setiap harinya dapat mengobati dan direkomendasikan untuk menurunkan resiko. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih kalsium dan vitamin D dengan kandungan yang disarankan itu.

Baca: Bedanya Air Hangat Buatan Fitri Tropica untuk Suami

4. Mengkonsumsi suplemen omega-3
Minyak ikan telah dikaitkan dengan segudang manfaat kesehatan. Dan beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa suplemen omega-3 dapat menurunkan kadar androgen pada wanita, yang juga menjadi salah satu faktor PCOS. Satu studi menemukan bahwa tiga gram omega-3 sehari selama delapan minggu memiliki konsentrasi testosteron yang lebih rendah dan lebih mungkin untuk melanjutkan mens secara teratur daripada yang hanya menerima plasebo.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | NUNUY NURHAYATI | MEDICALNEWSTODAY | ONEMEDICAL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang